Yosa Octora Makin Populer

Yosa Octora Makin Populer

Kader Demokrat Punya Hak Sama Minta Dukungan PAC

KUNINGAN – Pergerakan Yosa Octora Santono, salah satu bakal calon bupati dari partai Demokrat, mulai membuahkan hasil. Dengan gencar bersosialisasi baik secara langsung maupun melalui media sosial, kini namanya mulai dikenal.
\"calon
Yosa Octora Santono. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Putra asli Nusaherang yang merupakan anak sulung dari pasangan anggota DPR RI H Amin Santono dan anggota DPRD Provinsi Jabar Hj Yoyoh Rukiyah ini, banyak dipuji oleh berbagai kalangan. Sebab, sebagai sosok muda, Yosa berani tampil ke permukaan untuk bersaing dengan calon bupati yang didominasi oleh politisi senior.

Kepada Rakyat Cirebon, Yosa tidak mau beranda-andai dirinya lebih berpeluang mendapatkan rekomendasi. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan partai. “Yang saya lakukan hanyalah sosialisasi terus menerus ke pelosok desa,” katanya. 

 Yosa juga mengakui, ada kedekatan dirinya dengan pengurus dan petinggi dari partai lainnya di luar Demokrat. “Partai yang menghubungi saya Alhamdulilah banyak dan mereka merupakan petinggi partai di Kabupaten Kuningan seperti Pak Yudi, Pak Dede Ismail, begitu juga dari PAN, PBB, PKPI, dan Hanura,” ujarnya.

Menurut Yosa, politisi lain mengajak bersilaturahmi karena ingin mengenal sosoknya secara dekat. Yosa dianggap sosok baru yang memiliki keinginan besar untuk memajukan Kuningan. Terkait koalisi, Yosa juga mengatakan itu merupakan urusan dari DPP.

Jika melihat hasil Pilkada serentak 2017 baru-baru ini di seluruh Indonesia, dimana Demokrat menduduki nomor 3 dengan 45 kemenangan, Yosa optimis di Pikada Kuningan Demokrat mendapatkan hasil maksimal. 

Uniknya kata Yosa, dari 45 kemenangan tersebut, 35 didominasi oleh calon bupati, maka untuk Pilkada Kuningan Demokrat harus mengusung K1 dan pihaknya yakin akan terwujud.

Ditanyakan dukungan dari PAC, Yosa mengatakan semua kader Demokrat itu punya hak sama meminta dukungan, akan tetapi menuju kesana itu perlu sebuah perjalanan. Sejak Januari lalu dirinya sudah berupaya mencari dukungan, namun hasilnya  balik lagi ke tiap PAC apakah mau mendukung atau tidak. “Tidak ada paksaan,” katanya.

Dia juga menyikapi polemic relawannya yakni Amin Family Center (AFC) yang dituding  seolah-olah mengatur PAC, apalagi  setelah ada pertemuan PAC di salah satu tempat di Kabupaten Kuningan yang digelar oleh AFC. “Saya sedang di Jakarta kebetulan ada kabar tentang PAC dikumpulkan di hotel, hal tersebut bukan ranah saya,” katanya. ( gio )

Sumber: